Marquee Tag - http://www.marqueetextlive.com free photo sharing
Free Alien Dance Unavailable MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Sabtu, 12 Februari 2011

III Menggunakan Writer

Untuk mengoperasikan Writer pertama kali adalah dengan mengklik icon OpenOffice.org
Writer, pada Windows klik tombol Start > Program > OpenOffice.org Writer, pada Linux klik
tombol KMenu > Office > OpenOffice.org Writer atau KMenu > OpenOffice.org > Writer. Pada
dasarnya ada dua cara untuk mengolah dokumen di Writer, yaitu membuat dokumen baru dan
membuka dokumen yang sudah ada untuk melakukan pengeditan terhadap dokumen tersebut.
A. Membuat Dokumen
Pada saat aplikasi Writer kita jalankan, biasanya secara otomatis Writer akan membuka
sebuah lembar editor baru yang dapat langsung kita gunakan, namun apabila kita ingin
membuka dokumen baru selain lembar dokumen yang sudah disediakan, ada beberapa cara
yang dapat kita gunakan untuk membuat dokumen baru, berikut adalah cara yang dapat kita
gunakan:
• Pilih menu File, kemudian klik tombol New dan pilih Text Documents
• Kita juga dapat melakukannya dengan cara mendoubleklik icon New
Text Document pada Toolbar
• Selain dua cara diatas kita juga dapat menggunakan tombol Ctrl+N.

B. Membuka Dokumen
Apabila kita telah mempunyai dokumen dan ingin memperbaharui atau
merubah isi dokumen yang sudah ada tersebut, kita dapat menggunakan
beberapa cara juga, yaitu:
• Pilih menu File, kemudian klik tombol Open
• Kita juga dapat melakukannya dengan cara mendoubleklik icon Open pada Toolbar
• Selain itu kita juga dapat menggunakan shortcut Ctrl+O
• Apabila kita belum membuka Writer, kita dapat mendoubleklik langsung pada nama
•Bisa juga buka file terus Save As
file dokumen baik melalui File manager (Windows Explorer, Konqueror, Nautilus)
Setelah kita lakukan salahsatu langkah tadi (kecuali langkah 4), akan muncul sebuah
jendela sebagai berikut:

Icon pada pojok kanan atas adalah icon navigasi, digunakan untuk mencari didalam
folder mana dokumen kita simpan. Setelah kita tentukan di folder mana dokumen yang akan
kita buka, kita dapat mengklik pada nama file yang ada di list lalu dilanjutkan dengan mengklik
Open.
C. Menyimpan Dokumen
Setelah kita mengetahui langkah untuk membuat dokumen dan membuka dokumen,
langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana cara menyimpan dokumen yang telah kita
olah tadi. Ada 2 cara untuk menyimpan yaitu dengan cara menimpa dokumen yang telah ada
atau menyimpan sebagai dokumen lain. Perintah Save digunakan untuk menimpa dokumen
yang telah ada dan Save as digunakan untuk menyimpan dokumen dengan nama baru. Berikut
adalah cara untuk menyimpan dokumen.
• Pilih menu File, kemudian klik tombol Save atau Save as
• Kita juga dapat melakukannya dengan cara mendoubleklik icon Save pada Toolbar
• Selain dua cara diatas kita juga dapat menggunakan tombol Ctrl+S.

Icon pada pojok kanan atas adalah icon navigasi, digunakan untuk mencari didalam
folder mana dokumen kita simpan. Setelah kita tentukan di folder mana dokumen yang akan
kita simpan, kita dapat menyimpan seperti nama yang kita inginkan dengan memasukkannya
pada File name. Selain itu kita dapat menyimpan dokumen yang kita buat agar dapat di buka
oleh aplikasi lainnya dengan memilih tipe dokumen pada File type.

BAB II MEMAHAMI TAMPILAN WRITER

Sebelum kita menggunakan writer, sebaiknya kita pahami dulu garis besarnya
berdasarkan tampilan writer sebagai berikut ini.


Menu Bar
Tampilan Writer
• Pada baris paling atas tampilan Writer ada tulisan Untitled1 – OpenOffice.org Writer,
tulisan ini menunjukkan nama file yang sedang anda olah menggunakan Writer.
• Dibawah baris tadi ada baris dengan kata File, Edit, View dan sebagainya. Kata ini
biasa disebut dengan Menu, dimana tiap kata tadi mewakili menu berbeda. Contoh:
menu File dikanan.
• Icon (gambar kecil) dibawah Menu adalah Toolbar, apabila kita klik akan melakukan
fungsi tertentu sesuai gambar yang ada, Fungsi dari Toolbar sendiri adalah
mempermudah anda untuk melakukan perintah tertentu sehingga tidak perlu mencari
lagi didalam Menu.
Standard Toolbar
Rule
• Dibawah Toolbar kita akan menemukan garis seperti penggaris atau biasa disebut
dengan Ruler, Nomor yang tertera mengindikasikan di posisi mana tulisan anda
berada sehingga akan mempermudah anda untuk menyesuaikan dengan posisinya
setelah di cetak nanti.
• Selanjutnya adalah Editor, dimana kita mengolah dokumen.
• Pada baris paling bawah kita akan menemukan kata Page 1/1, Default dan
seterusnya, baris ini disebut sebagai Status, baris ini memberikan informasi tentang
dokumen yang sedang anda olah.

TUTORIAL OPEN OFFICE.ORG WRITER

I. Pendahuluan
OpenOffice.org adalah aplikasi perkantoran yang kini banyak digunakan oleh
perusahaan baik di Indonesia maupun negara lainnya, hal ini dikarenakan aplikasi perkantoran
ini mempunyai kemampuan multiplatform dan dapat digunakan dibanyak Sistem Operasi baik
itu Microsoft Windows, Linux maupun Macintosh. Selain itu OpenOffice.org menggunakan
basis Open Source sebagai basis pengembangannya membuat aplikasi ini cepat berkembang dan
gratis.
Pada saat ini OpenOffice.org telah mencapai versi 2.0 dimana kemampuan yang
dimilikinya sudah sangat jauh berbeda dengan versi-versi sebelumnya termasuk
kemampuannya untuk memanfaatkan teknologi OpenDocument (odt) yaitu teknologi yang
membuat dokumen dapat digunakan secara bersama-sama tidak saja berbeda sistem operasi,
melainkan berbeda gadget/alat seperti Personal Computer, Personal Digital Assistant,
Smartphone dan lain-lain.
Dengan banyaknya kemampuan yang dimilikinya OpenOffice.org ini, maka
OpenOffice.org sangat tepat dipelajari dan dijadikan aplikasi perkantoran andalan anda dimasa
depan.
OpenOffice.org Writer, selanjutnya kita sebut dengan Writer adalah salah satu bagian
penting dari aplikasi perkantoran yang tersedia di dalam kumpulan aplikasi OpenOffice.org,
aplikasi ini merupakan aplikasi pengolah kata (word processor) yang handal yang mampu
disejajarkan dengan aplikasi pengolah kata profesional lainnya dan dapat digunakan untuk
membuat laporan, membuat surat dan keperluan lainnya. Disini kita mencoba mengupas dan
mempelajari aplikasi ini sebagai pengolah kata yang dapat kita andalkan untuk meringankan
tugas perkantoran dan surat menyurat yang biasa kita lakukan.

Selasa, 08 Februari 2011

E Goverment

E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
    Ada empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1. Government-to-Customer (G2C)
2. Government-to-Business (G2B)
3. Government-to-Government (G2G)
4. Government-to-Employe (G2E)
Adapun tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan jaringan dan transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Beberapa manfaat dari E-Government, diantaranya sebagai berikut :
• memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat. Informasi dari pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya kator pemerintah. Informasi dari pemerintah dapat dicari dan diperoleh dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik harus datang ke kantor pemerintah.
• Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu informasi yang diperlukan.
• Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Untuk dapat mengembangkan e-Governmet dengan baik diperlukan front office dan back office yang mampu memberikan layanan pada masyarakat di setiap kantor pemerintah.
 

Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

E Learning

E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Istilah e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang sangat luas,elearning berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam 
Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:

eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Definisi-definisi lain berserakan di buku-buku dan internet. Cara termudah dan tercepat melihat berbagai definisi e-Learning (misalnya lewat Google)

Apa yang dapat kita simpulkan dari beberapa definisi diatas?
  1. Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet
  2. Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital).
  3. Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar
Infrastruktur e-Learning:
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
Sistem dan Aplikasi e-Learning:
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun.
Konten e-Learning:
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.

Sedangkan Aktor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing, siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING
Seperti kita lihat di atas, peralatan teleconference yang mahal itu posisinya ada di infrastruktur e-Learning (komponen pertama).
kok bisa? Ya karena peralatan teleconference akan mendukung e-Learning yang Synchronous tapi tidak untuk yang Asynchronous.
Apa itu Synchronous dan Asynchronous ?
Jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:
Synchrounous e-Learning:
Pengajar dan siswa dalam kelas dan waktu yang sinkron sama meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas XXXX dibandung mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Universitas YYY diJakarta.

Nah ini disebut dengan Synchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal.
Asynchronous e-Learning:
Pengajar dan mahasiswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam asinkron waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Pengajar dan mahasiswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.
STRATEGI IMPLEMENTASI E-LEARNING
Parameter dari Strategi implementasi e-Learning terlalu bervariasi dan banyak, tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain.

E-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa:
  • e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)
  • Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
  • Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative
  • Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata

Perlu dicatat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing (content dari elearning itu sendiri).

E banking

Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak keuntungan yang akan bisa didapatkan oleh nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet.
Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bankbersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan dapat melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.
E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas. berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya seperti di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.Oleh karena itu sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui melalui SSL ( Secure Socket Layer ) maupun lewat protokol HTTPS ( Secure HTTP )
 
Manfaat
Electronic Banking (e-banking) merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone banking, mobile banking, dan internet banking. Fungsi penggunaannya mirip dengan mesin ATM dimana sarananya saja yang berbeda, seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan saldo rekening, transfer dana antar rekening atau antar bank, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan seperti: listrik, telepon, kartu kredit, dll. Dengan memanfaatkan e-banking banyak keuntungan yang akan diperoleh nasabah terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah memiliki sarana pendukung untuk melakukan layanan e-banking tersebut.
Seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bank bersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan. Sebenarnya e-banking bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas. Konon ini berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan memang merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL (Secure Socket Layer) maupun lewat protokol HTTPS (Secure HTTP).
BCA salah satu bank pelopor e-banking di Indonesia contohnya. BCA menawarkan produk perbankan elektronik berupa KlikBCA, yang memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan melalui komputer dan jaringan internet. KlikBCA dilengkapi dengan security untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data dan transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Untuk menambah keamanan pihak bank melengkapi juga dengan KeyBCA, yaitu alat pengaman tambahan untuk lebih mengamankan transaksi finansial di KlikBCA. Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan password yang selalu berganti setiap kali melakukan transaksi finansial. Dengan demikian, keamanan nasabah bertransaksi akan makin terjaga.
Dengan hadirnya e-banking tidak hanya nasabah saja yang mendapatkan manfaat melainkan juga menciptakan efek manfaat yang lain bagi bank, yakni meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau biaya (fee based income). Sebagian besar fee berasal dari layanan transaksi yang ditawarkan e-banking, misalnya untuk pembayaran tagihan listrik dikenai biaya Rp 2.500 per transaksi. Semakin sering nasabah bertransaksi lewat e-banking, semakin banyak pula fee yang diperoleh bank. Belakangan ini jenis pendapatan nonbunga tumbuh lebih cepat ketimbang pendapatan bunga. Selain itu biaya operasional juga menjadi sangat murah dibandingkan dengan biaya transaksi melalui kantor cabang, biaya di cabang relatif lebih besar karena untuk membayar karyawan, pengamanan, listrik, dan biaya sewa gedung. Dengan segala manfaat yang bisa didapat melalui e-banking beberapa bank rela menanamkan investasi yang mahal untuk mengembangkan e-banking. Akan tetapi tidak banyak bank yang bisa mengembangkannya karena terbenturnya masalah biaya.

Green ICT

Green ICT adalah sebuah konsep yang umumnya dikaitkan dengan upaya mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, di samping emisi dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Pengaplikasian konsep Green ICT tersebar luas di berbagai proses bisnis. Intinya, pengusaha atau siapapun yang terkait dengan bidang ICT diharapkan dapat melakukan efisiensi untuk mendukung pelestarian lingkungan di sekitarnya.

Kemudian, kecanggihan layanan internet yang mendukung penggunaan electronic mail (e-mail) untuk berkomunikasi dengan kolega bisnis Anda dan transmisi data dengan cepat ikut mengampanyekan pengurangan penggunaan kertas, yang berarti semakin sedikit pohon yang ditebang untuk itu. Dengan berkurangnya penebangan pohon, sekali lagi kita akan menikmati emisi karbon yang rendah.

Efisiensi ramah lingkungan di sekitar bidang ICT termasuk menerapkan telekonferensi yang dapat mengurangi biaya perjalanan, yang berdampak pada penurunan emisi karbon, namun tetap mampu meningkatkan produktivitas usaha.

Namun sebenarnya, lebih dari itu, efisiensi ICT yang ramah lingkungan ternyata dapat membantu perusahaan di mana pun untuk juga menikmati efisiensi biaya yang luar biasa.